Rabu, 24 Oktober 2012

part 2






DETAIL 3



DETAIL 4





1. Setelah dijelaskan secara umum bi penampang 3D yang utuh, untuk lebih jelasnya lagi bias di lihat di detail 1,2,3, dan 4,

2. Detail 1 adalah hubungan antarabalok tarik yang di kunci oleh balok kunci sepanjang 100 cm, yang menopang balok makelar, kemudian beban tersebut di salurkan secara merata ke balok tarik

3. Untuk detail 2 adalah hubungan antara kaki kuda – kuda dengan balok makelar dan yang paling atas ada balok nok dan papan ruiter, ukuran papan ruiter 3/30 dan selain itu semuanya memiliki dimensi yang sama 8/12, menggunakan hubungan pen dan lubang

4. Untuk detail 3 hubungan antara balok tarik yang menopang kaki kuda – kuda dan balok tembok dan yang paling atas adalah kaso dengan ukuran 5/7. Untuk hubungan kaki kuda – kuda menggunakan hubungan pen dan lubang

5. Untuk detail 4 adalah hubungan antara skoor miring dengan kaki kuda – kuda yang menopang balok gording yang dikunci oleh klos, kemudian di salurkan ke skoor miring

6. Hubungan skoor miring adalah pen dan lubang





1. Setelah semuanya selesai dikerjakan, gambar kerja putar kea rah sumbu x dengan ukuran 90 derajat supaya posisi gambar kerja menjadi berdiri,

2. Langkahnya adalah, pilih modify, 3D rotation , kemudian rotate 3D, pilih object, klik warna merah yang berbentuki lingkaran, kemudian masukan angka 90, enter

3. Gambar kerja akan berubah menjadi posisi berdiri dari posisi terbaring

4. Langah lebih jelasnya seperti gambar di samping





1. Buatkan ruangan dengan ukuran 900x700 untuk menempatkan kuda – kuda

2. Paskan kuda kuda ke ruangan yang sudah dibuat dengan jarak antara kuda kuda maksimal 250 cm

3. Ketik m enter, kemudian select object, paskan kuda kuda ke dinding yang sudah di buat, setelah itu copy kuda – kuda dengan jarak maksimal 250 cm

4. Untuk lebih jelasnya lihat pada gambar di bawah ini



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bottom Top