Sabtu, 10 November 2012

Senin, 05 November 2012

Jenis Dan Macam Sambungan Kayu Kontruksi

Jenis Dan Macam Sambungan Kayu,Macam macam sambungan kayu memang banyak sekali, tapi kali ini akan saya persingkat dan perjelas, silahkan simak uraian berikut :

Macam-macam sambungan kayu ada 2 yaitu :
  1. Sambungan Arah Memanjang
  2. Sambungan Arah Melebar

SAMBUNGAN ARAH MEMANJANG

Sambungan arah memanjang terdiri dari bermacam-macam antara lain ada sambungan : -Bibir Lurus

  • Bibir Lurus Berkait
  • Bibir Miring
  • Bibir Miring Berkait
  • Sambungan Tiang, Sambungan Balok Kunci , dsb.

SAMBUNGAN ARAH MELEBAR

Sambungan arah melebar antara lain adalah :
  1. Sambungan Alur lidah
  2. Sambungan Alur lidah lepas 

     pengertian sambungan kayu

    Sambungan kayu adalah dua batang kayu atau lebih yang disambungkan satu sama lain sehingga menjadi satu batang kayu yang panjang. Sambungan kayu secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu : (1) Sambungan memanjang, (2) Sambungan melebar, dan (3) Sambungan menyudut.
    Pada bagian ini hanya akan disinggung secara garis besar tentang sambungan kayu memanjang saja. Untuk sambungan kayu melebar dibahas pada modul lain yaitu “Pembuatan Dinding dan Lantai Kayu”. Sedangkan untuk sambungan kayu menyudut akan diuraikan pada lembar informasi Kegiatan Belajar II dan III pada modul ini juga.
    Pada konstruksi bangunan gedung sambungan kayu memanjang banyak digunakan untuk menyambung lisplank kayu, gording, balok tembok (blandar), bubungan (nok), batang-batang kuda-kuda yang kurang panjang, dan lain-lain. Untuk menyambung lisplank kayu pada bangunan gedung seringkali digunakan bentuk sambungan ekor burung tertutup. Sedangkan untuk menyambung arah memanjang dari konponen bangunan gedung yang berbentuk balok, beberapa bentuk sambungan yang sering digunakan adalah : (1) Sambungan bibir lurus, (2) Sambungan bibir lurus berkait, (3) Sambungan bibir miring, (4) Sambungan bibir miring berkait, dan lain-lain. Tebal sambungan memanjang untuk kayu-kayu yang berupa papan adalah setengah dari tebal kayu. Sedangan untuk sambungan kayu yang berupa balok panjang sambungannya dibuat antara 2 – 2 1/2 t (t = tinggi kayu) untuk sambungan bibir lurus dada tegak, bibir lurus dada miring, dan bibir lurus mulut ikan. Panjang sambungan adalah 2 ½ - 3 t untuk sambungan bibir lurus berkait, bibir miring dada tegak, bibir miring
    dada serong, dan bibir miring berkait.
    Tinggi kait pada sambungan bibir lurus berkait dibuat 1/5 t, dan tinggi dada untuk jenis sambungan memanjang yang lain adalah setinggi 1/8 - 1/6 t.

    LEMBAR KERJA
    A. Sambungan Ekor Burung Tertutup
    1. Bahan dan Alat
  3. Bahan : Papan ukuran 3/20 - 50 cm
   Papan ukuran 3/20 - 50 cm.
  1. Alat :  Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
  1. Praktikan harus memakai pakaian kerja
  2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman.
  3. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
  4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian.
  5. Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel.
  6. Selalu mengikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja
  1. Siapkan alat-alat yang siap pakai (tajam dan tidak rusak) dan bahan yang diperlukan.
  2. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) papan hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka satu dengan lainnya.
  3. Lukis bentuk sambungan ekor burung tertutup sesuai gambar kerja dengan cara :
1)    Tentukan panjang sambungan sesuai dengan ukuran gambar kerja.
2)    Lukis bentuk pen dan lubang sesuai dengan gambar kerja
3)     Berilah tanda pada bagian yang akan dihilangkan
  1. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan gergaji belah, pahat tusuk, dan ketam agar hasilnya menjadi rata dan siku mengikuti garis kerja.
  2. Buat lubang dengan menggunakan pahat takikan mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tebal kayu.
  3. Ratakan permukaan pen dan dasar takikan dengan menggunakan pahat tusuk.
  4. Hubungankan antara pen dan takikan sehingga membentuk sambungan ekor burung.
  5. Kontrol kelurusan, kerataan sambungan, dan kerapatan sambungan.
  6. Perbaiki kekurang baikan sambungan yang dibuat.
  7. Ratakan sambungan dengan menggunakan ketam penghalus hingga membentuk sambungan yang baik.
  8. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktor.

4. Gambar Kerja (Gambar Kerja)















5. EVALUASI
a. Ukuran                                                                  = 25 %.
b. Sambungan                                                         = 25 %.
c. Waktu                                                                     = 15 %.
d. Kehalusan, kerataan, dan kerapian                = 15 %.
e. Langkah kerja                                                      = 10 %.
f. Keselamatan kerja                                               = 10 %.
Jumlah total                                                              = 100 %.

B. Sambungan Bibir Lurus
1. Bahan dan Alat
  1. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panjang 100 cm
  2. Alat : Gergaji, ketam, siku, meteran, palu kayu, pensil, dan pahat

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
  1. Praktikan harus memakai pakaian kerja.
  2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
  3. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
  4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
  5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
  6. Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah kerja
  1. Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
  2. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 panjang 100 cm.
  3. Ketam keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
  4. Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada balok yang telah diketam dengan cara sebagai berikut :
1)    Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada kedua ujung balok.
2)    Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah.
3)    Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan
  1. Potong bagian kayu yang diberi tanda untuk dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir lurus dengan menggunakan gergaji agar hasilnya dapat lurus dan rata.
  2. Dengan cara sama sama kerjakan pembuatan sambungan ujung kayu yang lain.
  3. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat sambungannya tersebut, kontrol bentuk sambungan dan berilah tanda bagian-bagian yang perlu dibenahi lagi..
  4. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan yang baik (lurus, rata, halus, dan siku).
  5. Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan kepada instruktor.

4. Gambar Kerja















5. Evaluasi
  1. Ukuran                                                                       = 25 %.
  2. Sambungan                                                                         = 25 %.
  3. Waktu                                                                         = 15 %.
  4. Kehalusan, kerataan, dan kerapian                     = 15 %.
  5. Langkah kerja                                                          = 10 %.
  6. Keselamatan kerja                                                  = 10 %.


 
Jumlah total              = 100 %.

C. Sambungan Bibir Lurus Berkait
1. Bahan dan Alat
  1. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panja ng 100 cm
  2. Alat : Gergaji belah, gergaji potong ketam, siku, meteran, palu kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat tusuk.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
  1. Praktikan harus selalu memakai pakaian kerja.
  2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
  3. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
  4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
  5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
  6. Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja
  1. Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
  2. Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 100 cm.
  3. Ketam keempat mukanya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
  4. Lukis bentuk sambungan bibir lurus pada balok yang telah diketam dengan cara sebagai berikut :
1)    Lukis bentuk sambungan bibir lurus berkait pada kedua ujung balok. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah.
2)    Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan
  1. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir lurus berkait dengan menggunakan gergaji agar hasilnya dapat lurus dan rata.
  2. Dengan cara sama kerjakan pembuatan sambungan kayu yang lain.
  3. Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya tersebut, kontrol kerapatan sambungan dan berilah tanda bagianbagian yang perlu dibenahi lagi.
  4. Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan yang baik (lurus, rata, halus, siku, dan rapat).
  5. Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir lurus berkait kepada instruktor.
4. Gambar Kerja













5. Evaluasi
  1. Ukuran                                                                       = 25 %.
  2. Sambungan                                                                         = 25 %.
  3. Waktu                                                                         = 15 %.
  4. Kehalusan, kerataan, dan kerapian                     = 15 %.
  5. Langkah kerja                                                          = 10 %.
  6. Keselamatan kerja                                                  = 10 %.

Jumlah total                                                              = 100 %.

D. Sambungan Bibir Miring Berkait
1. Bahan dan Alat
  1. Bahan : Balok ukuran 8/12 cm panjang 100 cm
  2. Alat : Gergaji belah, gergaji potong ketam, siku, meteran, palu kayu, pensil, pahat lubang, dan pahat tusuk.

2. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
  1. Praktikan harus selalu memakai pakaian kerja.
  2. Letakkan alat-alat pada tempat yang aman (di alur kerja bangku).
  3. Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
  4. Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian (konsentrasi).
  5. Selalu ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada
  6. Ikuti petunjuk instruktor.

3. Langkah Kerja
a.    Siapkan semua peralatan yang diperluakan.
b.    Siapakan bahan berupa balok berukuran 8/12 cm panjang 100 cm.
c.    Ketam keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus, halus, dan siku.
d.    Lukis bentuk sambungan bibir miring pada balok yang telah diketam dengan cara sebagai berikut :
1) Lukis bentuk sambungan bibir miring berkait pada kedua ujung balok. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu dibuat menghadap ke atas dan yang lainnya menghadap ke bawah.
2) Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan
e.    Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir miring berkait dengan menggunakan gergaji agar hasilnya dapat lurus dan rata.
f.     Dengan cara sama kerjakan pembuatan bentuk sambungan kayu yang lain.
g.    Ketemukan kedua kayu yang telah dibuat bentuk sambungannya tersebut, kontrol kerapatan sambungan dan berilah tanda bagianbagian yang perlu dibenahi lagi.
h.    Benahi bentuk sambungan sehingga menjadi rangkaian sambungan bibir miring berkait yang baik (lurus, rata, halus, siku, dan rapat).
i.      Periksakan hasil kerja pembuatan sambungan bibir miring berkait kepada instruktor.

4. Gambar Kerja














5. Evaluasi
  1. Ukuran                                                                       = 25 %.
  2. Sambungan                                                                         = 25 %.
  3. Waktu                                                                         = 15 %.
  4. Kehalusan, kerataan, dan kerapian                     = 15 %.
  5. Langkah kerja                                                          = 10 %.
  6. Keselamatan kerja                                                  = 10 %.

Jumlah total                                                              = 100 %.

LEMBAR LATIHAN
    1. Untuk mengontrol kerataan, kelurusan, dan kesikuan hasil pengetaman kayu sebaiknya digunakan alat apa?
    2. Mengapa hasil pengetaman kayu harus siku antara muka yang satu dengan lainnya?
    3. Pada bangunan gedung, sambungan ekor burung tertutup digunakan untuk menyambung apa?
    4. Untuk sambungan bibir miring berkait bila tinggi kayu yang disambung adalah 14 cm, berapakan edial sambungannya?
    5. Sambungan memanjang bibir lurus berkait pada umumnya digunakan untuk menyambung apa?








KEGIATAN BELAJAR II
SAMBUNGAN KAYU MENYUDUT
A. Lembar Informasi
Sambungan kayu menyudut atau yang sering kali disebut dengan hubungan kayu banyak digunakan pada pembuatan konstruksi kusen pintu, kusen jendela, daun pintu, daun jendela, rangka atap, tangga, lantai maupun untuk sudut kotak (peti). Bentuk konstruksi yang digunakan dapat bermacam-macam, namun pada bagian ini hanya akan disampaikan beberapa informasi yang erat kaitannya dengan pekerjaan yang akan dibuat dalam praktik. Jenis sambungan ini dapat berupa hubungan sudut siku, pertemuan, atau persilangan.
Salah satu bentuk sambungan menyudut yang banyak dijumpai dalam praktik adalah hubungan sudut rangka. Sambungan ini digunakan untuk menghubungkan ambang atas kusen pintu ataupun daun pintu dengan tiang-tiangnya. Ketebalan pen dan lubang pada jenis sambungan ini pada umumnya diambil 1/3 dari tebal kayu yang disambung. Bentuk konstruksi sambungan yang lain yaitu sambungan lubang dan pen yang dilengkapi dengan spat pen. Panjang spat pen diambil sama dengan tebalnya pen yaitu 1/3 tebal kayu (namun bisa lebih panjang 1 - 2 mm).
Hubungan lubang dan pen, juga merupakan salah satu bentuk konstruksi yang dapat digunakan untuk menghubungkan ambang tengah dan ambang bawah daun pintu dengan tiang-tiangnya. Ketebalan pen juga dibuat 1/3 tebal kayu. Panjang pen dapat dibuat sama dengan lebar kayu kalau menghendapi lubangnya tembus. Namun dapat juga dibuat tidak tembus.
Jenis konstruksi lain pada sambungan kayu menyudut ini adalah hubungan persilangan rangka yang dapat dibedakan menjadi sambungan parohan tegak, parohan serong, dan parohan dada miring. Untuk membuat sambungan parohan ini kedua kayu yang akan disambung masing-masing ditakik setengah tebal kayu. Sambungan persilangan digunakan pada ambang-ambang menyilang atau diagonal, misalnya pada kusen pintu gendong atau kusen jendela. Hubungan parohan miring banyak terdapat pada konstruksi-konstruksi ringan seperti daun pintu, dan daun jendela. Jenis sambungan yang terakhir ini selain konstruksinya kuat juga terlihat tampak indah.

B. Lembar Kerja

1. Sambungan Sudut Kusen Pintu

a. Bahan
Balok ukuran 6/12 cm panjang 50 cm
b. Alat
Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu.

c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
-          1). Praktikan harus memakai pakaian kerja
-          2). Letakkan alat-alat pada tempat yang aman.
-          3). Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
-          4). Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian.
-          5). Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel.
-          6). Selalu mengikuti petunjuk instruktur.

d. Langkah Kerja
1.     Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan.
2.    Ketam keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) balok hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya.
3.    Lukis bentuk sambungan sudut kosen pintu sesuai gambar kerja dengan cara :
? Lukis bentuk pen dengan lebar 1/3 lebar balok dan panjangnya setebal balok dikurangi dalamnya sponing pintu yaitu 1 cm.
? Lukis kemiringan verstek pada ambang tegak tersebut bersudut 45o.
? Lukis lubang pada ambang datar dengan jarak 10 cm dari tepi kayu dengan ukuran lebar lubang 1/3 lebar kayu, panjang lubang setebal ambang tegak dikurang kedalaman sponing (1 cm), dan dalamnya lubang sama dengan tebal baloknya.
? Lukis lebar sponing pintu dengan lebar 1/3 lebar balok.
? Lukis kemiringan verstek pada lubang sambungan sedalam tebal sponing yaitu 1 cm dan dengan sudut kemiringan 45o.
? Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir).
4.    Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan pahat gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan).
5.     Buat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus tebal kayu
6.    Buat verstekan pada ambang tegak dan ambang datar sesuai dengan garis kerja.
7.    Stel konstruksi sambungan sudut kosen, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang siku, rata, dan rapat.
8.    Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat.
9.    Buat sponengan pintu sesuai dengan garis kerja yang ada.
10. Ratakan sambungan sudut kusen pintu tersebut dengan menggunakan ketam halus.
11. Buat (sponing kapur) pada sudut balok yang akan menempel di tembok berukuran 1 x 1 cm2 untuk ambang tegak dan datar.
12. Buat alur kapur berukuran 1 x (2 - 3) cm2 pada ambang tegaknya
13. Buat kupingan pada bagian ujung luar ambang datar sesuai dengan gambar kerja
14. Stel ambang datar dengan tegak sehingga terbentuk sambungan sudut kusen pintu yang rata, siku, lurus, dan rapat.
15.  Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktur.
e. Gambar Kerja






















f. Evaluasi
1). Ukuran                                                                                   = 25%.
2). Sambungan                                                                          = 25%.
3). Kecepatan (waktu)                                                               = 15%.
4). Kerapatan, kerapihan, dan kehalusan sambungan     = 15%.
5). Langkah kerja                                                                       = 10%.


 
Jumlah                                                          = 100%.

2. Sambungan Persilangan Kusen Pintu
a. Bahan
Balok ukuran 6/12 cm panjang 50 cm.
b. Alat
Meteran, siku, pensil, gergaji potong, gergaji belah, ketam, ketam sponing, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk, klem, dan palu kayu.

c. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3)
1). Praktikan harus memakai pakaian kerja
2). Letakkan alat-alat pada tempat yang aman.
3). Gunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.
4). Bekerjalah dengan hati-hati dan penuh perhatian.
5). Ikuti petunjuk keselamatan kerja yang ada di bengkel.
6). Selalu mengikuti petunjuk instruktur.

d. Langkah Kerja
  1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam kondisi rusak) dan bahan yang diperlukan.
  2. Ketam keempat sisi (muka I, II, III, dan IV) balok kayu hingga rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya.
  3. Lukis bentuk sambungan persilangan kusen pintu sesuai gambar kerja dengan cara :
? Lukis bentuk pen dengan lebar 1/3 lebar balok dan panjangnya setebal balok dikurangi dalamnya sponing pintu yaitu 1 cm.
? Lukis kemiringan verstek pada ambang tegak tersebut berpersilangan 45o.
? Lukis lubang pada ambang datar dengan jarak 10 cm dari tepi kayu dengan ukuran lebar lubang 1/3 lebar kayu, panjang lubang setebal ambang tegak dikurang kedalaman sponing (1 cm), dan dalamnya lubang sama dengan tebal baloknya.
? Lukis lebar sponing pintu dengan lebar 1/3 lebar balok.
? Lukis kemiringan verstek pada lubang sambungan sedalam tebal sponing yaitu 1 cm dan dengan persilangan kemiringan 45o.
? Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir).
  1. Buat pen sesuai dengan gambar kerja dengan menggunakan pahat gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan).
  2. Buat lubangnya dengan menggunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman menembus tebal kayu.
  3. Buat verstekan pada ambang tegak dan ambang datar sesuai dengan garis kerja.
  4. Stel konstruksi sambungan persilangan kusen, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang siku, rata, dan rapat.
  5. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar siku, rata, dan rapat.
  6. Buat sponeng pintu sesuai dengan garis kerja yang ada.
  7. Ratakan sambungan persilangan kusen pintu tersebut dengan menggunakan ketam halus.
  8. Buat sponing kapur pada persilangan balok yang akan menempel di tembok berukuran 1 x 1 cm2 untuk ambang tegak dan datar.
  9. Buat alur kapur berukuran 1 x (2-3) cm2 pada ambang tegaknya
  10. Buat kupingan pada bagian ujung luar ambat datar sesuai dengan gambar kerja
  11. Stel ambang datar dengan tegak sehingga terbentuk sambungan persilangan kusen pintu yang rata, siku, lurus, dan rapat.
  12. Periksakan hasil pekerjaan kepada instruktur.
Bottom Top